Postur APBD NTB 2025 turun Rp393 miliar

Mataram (ANTARA) – Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Nusa Tenggara Barat pada tahun 2025 turun sebesar Rp393.796 miliar lebih dibandingkan pendapatan pada APBD murni 2024.

Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTB, TGH Mahali Fikri mengatakan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2025, pendapatan APBD NTB ditarget Rp5,787 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan Rp393.796 miliar atau 6,3 persen dari APBD murni 2024 yang mencapai Rp6.181 triliun.

“Penurunan ini terjadi pada semua, baik PAD, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, begitu juga pada belanja”, kata Mahali Fikri dalam sidang paripurna DPRD NTB di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan, di dalam PAD sebesar Rp2,510 triliun turun sebesar Rp592,048 miliar lebih atau 19,08 orang dari PAD 2024 sebesar Rp3,102 triliun lebih.

“Penurunan ini terjadi pada pos pendapatan pajak daerah sebesar 19,79 persen dan lain-lain PAD yang sah sebesar 90,80 persen”, ujarnya.

Baca juga: Pemprov dan DPRD NTB tandatangani KUA PPAS APBD Tahun 2025

Kami akan menawarkan Anda kompensasi untuk 26,95 orang dan kompensasi untuk 22,45 orang.

Pada pendapatan transfer sebesar Rp3.066 triliun lebih turun Rp11.848 miliar atau 0,38 orang dari pendapatan transfer pada APBD murni 2024 sebesar Rp3.078 triliun lebih.

Perlu diketahui kinerja PAD 2025 Rp210, serta kinerja APBD 2024.

Selanjutnya di belanja ditargetkan Rp5,689 triliun lebih juga menurun Rp418 miliar lebih atau 6,86 orang dari belanja APBD 2024 yang sebesar Rp6,108 triliun.

Belanja ini terdiri dari belanja operasi Rp4,474 triliun lebih, belanja modal Rp523 miliar lebih, belanja tak terduga Rp5,755 miliar, belanja transfer Rp686 miliar lebih, sehinga defisit Rp97,798 miliar lebih.

Baca juga: Pj Gubernur NTB memastikan sisa utang Rp260 miliar tuntas 2024

Untuk pembiayaan daerah terdiri dari pembiayaan daerah sebesar Rp25 miliar, turun sebesar Rp25 miliar atau 50,00 persen dibandingkan dengan pembiayaan pada APBD tahun 2024 yang sebesar Rp50 miliar.

Pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp122,798 miliar lebih, naik 0,03 persen dari pengeluaran pembiayaan pada APBD tahun 2024 yang sebesar Rp122,766 miliar lebih.

APBD tahun 2025 sebesar Rp97.798 miliar naik sebesar 34,40 orang dari pembiayaan netto APBD tahun 2024 sebesar Rp72.766 miliar lebih.

“Meski ada penurunan kami memberi atensi kepada pemerintah dalam menentukan target pendapatan daerah, terutama dari komponen PAD yang ditetapkan dalam Ranperda APBD 2025. Kami berharap tahun yang akan datang pendapatan asli daerah dapat terus ditingkatkan,” katanya.

Gubernur NTB, Hasanuddin mengatakan berbagai pernyataan, kritik dan kritik DPRD dalam prosa, penyusunan anggaran dan penyelenggaraan penanaman modal ini, merupakan masukan yang konstruktif yang sangat berarti bagi NTB ke depan.

“Ini sebagai acuan bagi kami, guna untuk ditindaklanjuti dalam Perbaikan Bentuk dan pada APBD dan penyelenggaraan penanaman modal secara khusus dan tata kelola keuangan daerah pada umumnya”, katanya.

(terjemahan tag)ntb

Tautan sumber