Jakarta, CNN Indonesia —
Peneliti Menyebut Benua Antartika penadampa Selimut sekitar 34 juta tahun yang lalu. Daerah ini disebut tampak seperti Kanada utara, yaitu tundra dan hutan hijau.
Setelah 50 jam, harap matikan daya dalam waktu 14 jam lalu matikan selama 16 jam.
Pada 34 juta tahun yang lalu, periode waktu yang dikenal sebagai batas Eosen-Oligosen, iklim 8 derajat Celcius lebih hangat daripada saat ini.
Lalu apa yang menyebabkan penurunan suhu drastis yang kemudian membuat lapisan es terbentuk?
“Ada dua faktor, dan mungkin keduanya berperan” Kata Eric Wolff, Cambridge Seorang ahli Paloklimatologi, dikutip dari ilmu kehidupan.
Salah satunya adalah perubahan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, dan yang lainnya adalah pergerakan benua dan, khususnya, terbukanya Selat Drake, tambahnya.
Selat Drake Merupakan Atlantik Selatan dan Pasifik Selatan Amerika Serikat dan Antartika.
Wolff merancang pembersih udara untuk lingkungan atmosfer dan memasangnya di planet.
Tina van de Flierdt, seorang ahli geokimia dari Imperial College London mengatakan sekitar 60 juta hingga 50 juta tahun yang lalu, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi sangat tinggi, yakni sekitarga 1.0000 500005,000 50005,0005 lipat dali tingka t saatini .
Namun, kami mengetahui bahwa atmosfer menurun pada masa Eosen-Oligosen, tuturnya.
Ia menambahkan penurunan CO2 di atmosfer ini akan disertai dengan pendinan iklim global,yang mungkin membuat Bumi melewati ambang batas suhu dan memungkinkan terbentuknya Lapisan es.
Namun, teknisi dari Kata Wolff dan tektonik Kerna Lempeng Antartika masih menunggu solusi. Passarnia, Amerika Serikat bagian selatan dan Tepisa, Antartika, akan berada di selat dekat Drake Passage.
“Hal ini menyebabkan apa yang kita sebut arus Sirkumpolo – udara yang mengelilingi Antartika secara melingkar”, Kata Wolf.
“Hal ini mengisolasi Antartika dari bagian dunia lainnya dan mendorong Massa udara hangat ke seluruh Samudra Selatan, dan karena itu membuat Antartika menjadi lebih dingin.”
Wolff Menyebut Lempeng tektonik juga secara langsung mempengaruhi tingkat karbon dioksida.
Pelapukan batuan dan aktivitas Gunung berapi Merupakan bagian dari siklus karbon, selama ribuan tahun, proses geologi dapat menggeser keseimbangan gas di atmosfer.
Meskipun masih ada lapisan tebal, para peneliti cukup yakin dengan transisi 34 juta tahun yang lalu ini berkat tanda-tanda kimiawi dalam batuan sedimen.
(Lom/DMI)