SOLOPOS.COM – Mantan Gubernur Jateng yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, saat berkumpul wartawan di Kantor DPD PDIP Jateng, Rabu (4/9/2024) petang. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)
Solopos.com, Semarang— Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, gangalplanovomenyebut ada sejumlah kader partainya yang menjadi target operasi (TO) aparat penegak hukum menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Pun demikian, menurut Ganjar, menbuat situasi politik Tanah Air diliputi ketakutan. Berbagai ancaman hukum yang disinyalir berasal dari pihak-pihak yang ingin ikut Campur atau Kaweikawe Festival Pilkada 2024.
Promosi
BRI Ajak Guru di Banyuwangi Ikuti Pelatihan Numerisasai Metode Gasing
“Hari ini kita mengalami situasi republik dalam ketakutan. Masyarakat takut, kepercayaan terhadap lembaga publik menurut. Mereka yang tidak tugas pemilu, janganlah ikut campur pertandingaan dengan model tekanan, hilangkan!,” ujar Ganjar saat sering ditemui wartawan di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Se marang, Rabu (4/9/2024).
Ganjar kemudian mencontohkan kasus yang menimpa kader PDIP yakni mantan Bupati Batubara, Zahir. Calon yang diusung PDIP pada Pilkada Batubara itu baru saja ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap penerimaan PPPK Kabupaten Batubara 2023/2024.
Padahal, Zahir Sudah Mendapat saran dari PDIP dan telah mendaftar sebagai calon bupati pada Pilkada Batubara 2024.
“Yang terjadi di Batubara, calon PDIP, sudah daftar dan hari ini ditahan, (ditetapkan) tersangka. Kita komunikasi dan dia bahasanya sudah di-TO (target operasi),” ungkap Ganjar.
intimidasi
Ganjar juga menyebutkan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di Boyolali telah diperiksa terkait kasus hukum. Jumlahnya mencapai 200 Orangutan.
Ia pun menilai hal itu sebagai Bentuk intimidasi. Perlu diketahui bahwa Boyolali dikenal sebagai pijat dasar Partai Demokrat. Bahkan, Boyolali satu dari dua kabupaten di Jateng yang memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pilpres 2024.
Mohon diperhatikan hal berikut: Semarang, Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Semarang, Semarang, Pilwalkot Semarang, Ganjar enggan banyak berkomentar. Ia justru mempersilakan masyarakat untuk menilai kasus tersebut.
“Kalau katakana, ikuti langkah berikut untuk menyelesaikan masalah.” Mendekati kontestasi (pilkada) bisa dirasakan kok, “ujarnya.
KPK beberapa waktu lalu melakukan pemeriksaan secara intensif di Balai Kota Semarang. Penyidik KPK bahkan ikut menggeledah rumah pribadi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, terkait dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.
Namun perlu diingat, KPK tidak seharusnya melakukan hal tersebut. 2024 2024 2024 2024 2024 2024 Atau Petahana.