Wapres Sebut Prevalansi Menurun Stunting Selama 5 Tahun, Akui Masih Ada PR

Senada dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, dari prevalensi stunted 21,5 orang pada tahun 2023, Indonesia menargetkan mencapai angka prevalensi stunted 14 orang pada akhir tahun 2024 ini.

“Beberapa intervensi spesifik dan sensitif sudah berjalan sesuai rencana, namun perlu ada upaya untuk dapat mencapai target pada akhir tahun 2024,” ungkap Menko Muhadjir.

Untuk mencapai target 14 persen pada akhhir 2024, maka dibutuhkan penurunan 7,5 persen dari angka 21,5 persen pada 2023. annya.

“Dari 9 indikator tersebut, terdapat intervensi spesifik yang ada pada lintasannya. Namun, terdapat pula beberapa indikator yang memerlukan perhatian serius, seperti ibu hamil KEK mendapat asupan gizi, anak balita dialtau pertumbuhan, balita gizi kurang mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan anak balita mendapat imunisasi dasar lengkap,” kata Muhadjir.

Selama periode ini, anggota Ma’ruf dapat menjalani simbolis penghargaan insentif fiskal kepada perwakilan stunting dalam waktu 20 hingga 130 jam.

Kedua puluh pemerintah daerah tersebut, yaitu pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Jambi, Provinsi Jawa Tengah, Kota Bima, Kota Depok, Kota Payakumbuh, Kota Dumai, Kota Prabumulih, Kota Banjarmasin, Kota Denpasar, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Aceh Barat Daya , Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Sopeng, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jepara, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.

Tautan sumber