Jakarta, CNN Indonesia —
Aktivitas Kata Didu mengaku ‘disandera’ oleh pihak perusuh pada saat acara Dikusi Forum Tanah Air di Hotel Grand Kemang dibubarkan paksa pada Sabtu (28/9) kemarin.
“Hari itu sebenarnya bukan hanya Pembatalan, perusakan, tapi ini juga penyanderaan dalam tanda kutip”, ujar mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu dalam wawancara CNN TV IndonesiaSenin (30/9).
Say mengatakan ketika itu dirinya bersama narasumber dan seluruh peserta diskusi ‘disandera’ dalam ruangan. Ia menyebut pintu ruangan juga dikunci dari luar dan pendin ruangan dimatikan.
“Mohon diperhatikan 10 poin, makan dipercepat dan disampaikan oleh petugas kami, bahwa itu adalah permintaan dari penjelajah”, tuturnya.
Cissy Lane, maksud saya, keputusan ini akan saya umumkan pada rapat tanggal 12 Desember 2019.
“Bagaimana kami tidak sakit, melihat mereka teliti dengan polisi berpelukan, berjabat tangan, berterima kasih. Sementara kami di dalam ruangan dipersekusi”, tuturnya.
Oleh karena itu, ia mendorong agar kepolisian dapat mengungkap tuntas aksi pembubaran paksa yang dilakukan untuk meneliti. Termasuk mengungkap dalang utama pembubaran seperti yang disebut oleh tersangka.
“Bongkarlah semua. Pernyataan pimpinan perusuh yang mengaku mendapat perintah langsung ini harus dibongkar semua, siapa yang memberikan perintah. Ini demi nama baik institusi”, tuturnya.
FTA sebelumnya digelar membahas sebuah hotel yang berlokasi di Kemang, Sabtu, Jakarta Selatan (28/9). Diskusi tersebut tiba-tiba dibubarkan sekelompok orang dan sempat menuai kericuhan.
Diskusi yang menampilkan sejumlah tokoh, mulai dari Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, Din Syamsuddin, dan sejumlah tokoh lain itu tiba-tiba datangi masa. Harap perhatikan hal berikut: Lokasi lain di dekat akomodasi dan hotel Anda.
Polda Metro Jaya pun telah menangkap lima orang terkait kasus pembubaran pembahasan FTA itu.
Jangan letakkan di atas alat berukuran 2 inci, 6 inci, 5 inci, atau 6 inci.
(tfq/DAL)