Jakarta, CNN Indonesia —
PDIP Resmi Memecat Effendi Cimbron. Effendi dinilai melanggar etik dan AD/ART PDIP karena mendukung calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil.
Pemilik nama Effendi Muara Sakti Simbolon ini lahir di Banjarmasin, 1 Desember 1964.
Effendi berkarier di sejumlah perusahaan swasta setelah lulus. Dia juga pernah menjadi konsultan PT Pupuk Kaltim pada tahun 1997-1999.
Saya sasaran politik PDIP. Effendi menjadi Anggota Fraksi PDIP DPR RI selama empat periode sejak 2004.
Silakan merujuk pada Kebijakan DPP PDIP 2010-2015. Effendi juga pernah dicalonkan PDIP menjadi calon Gubernur Sumatera Utara pada tahun 2013, namun kalah dari Gatot Pujo Nugroho.
Effendi sering kali muncul di publik dengan kontroversi. Dia pernah memicu pro kontra karena menyebut gerombolan TNI dalam rapat di DPR.
“Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak kumpulan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada yang memenuhi,” lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada maksudnya, “kadapati 12 bulan 952 bulan.
Dia sempat melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Saya ingin mengingatkan Anda untuk memperhatikan keselamatan di tempat umum.
Effendi juga menjadi sorotan pada Pilpres 2024. Ia memberi sinyal dukungan kepada Prabowo Subianto pada acara Rakernas Marga Simbolon di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7). Padahal, saat itu PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Pada Pilkada Serentak 2024, Effendi kembali menyita perhatian publik. Dia hadir pada momen dukungan Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil di Cempaka Putih, Jakarta, Senin (18/11) malam.
Pada saat yang sama, PDIP mencalonkan Pramono Anung dan Rano Karno, di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Benar (PDIP pecat Effendi Simbolon karena dukung RK-Suswono),” kata Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (30/11).
Dia menambahkan, “Melanggar kode etik serta AD/ART Partai”.
(Telford/Aggert)