'Aliansi Besar' Prabowo-Gibran, Partai Demokrat dan Oposisi

jakarta

Setidaknya delapan partai saat ini telah lolos ke parlemen dengan perolehan suara di atas. ambang batas parlemen 4%. Partai-partai tersebut adalah Partai Demokrat Rakyat, Partai Kelompok Profesional, Partai Gerindra, Partai PKB, Partai NasDem, Partai PKS, Partai Demokrat, dan Partai PAN. Sedangkan koalisi Prabowo-Gibran yang meliputi Partai Blok Profesional, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Aksi Nasional memperoleh total suara 65.547 suara. 525 atau setara dengan 43,18%.

Dengan bergabungnya Nasdem, total perolehan suara aliansi pemenang mencapai 52,84%. Tampaknya PKB juga akan bergabung, sehingga koalisi pemerintah memperoleh 63,46% suara legislatif. Jumlah kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto juga dikabarkan akan bertambah dibandingkan sebelumnya. Aliansi Maju Indonesia (KIM) mendukung peningkatan diskusi di antara kementerian-kementerian tersebut. Misalnya, Gorka yakin bahwa penambahan kementerian akan mempercepat implementasi kebijakan.

Aliansi Prabowo-Gibran secara politis eksplisit dalam menyederhanakan kebijakan dan kerja pemerintah. Pertama, pertemuan Prabowo-Gibran dengan elite politik membawa angin segar di kancah politik nasional yang sebelumnya menghadapi oposisi kuat bahkan perpecahan sosial pada Pilpres 2024. Selain upaya rekonsiliasi, pertemuan Prabowo-Gibran juga menjadi langkah awal terbentuknya pemerintahan yang kuat.

Pertemuan ini merupakan awal terbentuknya Persatuan Hebat — istilah yang diambil dari literatur ilmu politik yang digagas Arend Lipjhart — sedang dieksplorasi oleh para elite partai. Koalisi besar adalah pemerintahan koalisi yang dibentuk oleh banyak partai di parlemen. Hal ini terlihat dari taktik elite politik saat ini, meski terdapat banyak oposisi di dalam koalisi.

Sedang dalam proses pembentukan koalisi dengan partai-partai besar Persatuan Hebat Berikutnya adalah Setidaknya aliansi yang terhubung atau preferensi kebijakan serupa, yaitu terdiri dari pihak-pihak yang memiliki skala kebijakan yang sama dan menghilangkan mitra yang tidak penting. Asumsikan koalisi partai mempunyai tujuan”pencarian kebijakan” atau berdasarkan kebijakan partai yang memaksimalkan kepentingan.

Jadi Persatuan Hebat ini akan bergerak menuju koalisi yang terhubung secara minimal, Jika hal ini terwujud, hal ini akan meningkatkan loyalitas peserta koalisi partai karena mereka terikat oleh tujuan kebijakan yang sama. Pihak lain pasti akan mengikuti jejaknya Persatuan Hebat ini. Bagaimana dengan PDIP, apakah partai tersebut bisa memenangkan pemilu Legislatif Yuan 2024, meski harus menelan kenyataan pahit politik karena harus menerima kekalahan di pemilu presiden 2024?

Meskipun sulit melawan liga.”Persatuan Hebat“Pemerintahan Prabowo-Gibran akan terbentuk di masa depan, namun aliansi yang dibentuk oleh Prabowo-Gibran saat ini mungkin lebih bersifat aliansi taktis dan aliansi strategis.

Aliansi taktis tidak dibangun untuk memuaskan visi dan kepentingan ideologis partai-partai yang bergabung, juga tidak dibangun atas dasar keseimbangan sehingga dominasi kekuasaan dipegang dan ditentukan oleh partai-partai besar. Dengan kata lain, motivasi aliansi ini sangat pragmatis. Aliansi strategis, sebaliknya, diciptakan untuk mencapai visi dan kepentingan ideologis suatu partai dan bertujuan untuk membentuk pemerintahan yang kuat dan tahan lama serta berbagi kekuasaan secara adil dan demokratis.

Dengan demikian, koalisi partai-partai seolah-olah membuat kesepakatan demokratis, namun partai-partai besar masih mendominasi struktur politik yang cenderung patuh dan menerapkan hukum besi oligarki, karena landasan fundamentalnya adalah ego politik pemimpin yang dipilih. atas nama masyarakat pemilih. Hal ini dapat menyebabkan apa yang disebut aliansi yang rapuh di parlemen. Meskipun demikian, koalisi di parlemen dapat dengan mudah terpecah dalam proses pengambilan keputusan.

Memang benar hukum besi oligarki tidak bisa disangkal. Oleh karena itu, dalam hal ini, Partai Demokrat dapat memainkan peran politik oposisinya bersama-sama dengan kekuatan masyarakat sipil. Disinilah rakyat sangat membutuhkan HDP untuk memainkan peran politik yang penting sebagai oposisi, dengan cara menggabungkan kekuatan dengan kekuatan masyarakat sipil untuk melawan kekuatan politik republik ini, dan tentunya akan memperoleh keuntungan politik berupa pemilu. insentif untuk pemilu berikutnya. dan yang lebih penting, sebagai suara rakyat.

Gilindra Sandino Pusat Demokrasi Indonesia (IDE).

(mm/mm)

Tautan sumber