JAKARTA (ANTARA) – Pusat Data Nasional (PDN) diserang virus ransomware dan pemerintah Amerika mengalami kerugian sebesar US$8 juta, kata pejabat Badan Komunikasi dan Intelijen Arie Setiadi.
“Saya menerima $800,” kata Pak Ali saat tiba dari Istana Kepresidenan di Jakarta.
Hari ini, Dewan Perdamaian dan Keamanan Nasional (BSSN) menyelenggarakan kongres rakyat untuk mendengarkan pandangan masyarakat dan mengambil keputusan mengenai pelaksanaan PDN.
Baca juga: Manajemen PDNS 2 dan pengguna Hong Kong lebih memperhatikan fiber
Budi Arie bercerita, dirinya baru saja menemukan virus ransomware baru dari lockbit 3.0.
Tanggal 20 November (20 Juni) merupakan hari rutin Pusat Data Nasional mendanai pelayanan publik. Syarat yang harus dipenuhi adalah penyelamatan darurat.
Direktur Jenderal Imigrasi (Dirjen) mengatakan negara bekerja sama dengan Dinas Imigrasi untuk menyelidiki kasus imigrasi yang terjadi pada Sabtu (22 April).
Imigrasi memerlukan pusat data (Pusat Data) 12. Menetapkan syarat teknis pengamanan fasilitas komunikasi dan informasi PDN (Kominfo).
Baca juga: Registrasi layanan CPMI Lombok terhubung ke PDN untuk penggunaan normal