KPU sebut joki coklit data Pilkada 2024 di Lombok Timur tak ada

MATARAN (ANTARA) – Industri ekstraksi minyak dan gas (Coklit) di Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak bisa mengoperasikan industri ekstraksi minyak dan gas (Coklit) mulai tahun 2024, kata KPU kemudian bertemu syarat-syarat pengambilan minyak (Pantarlih).

Tanpa uang, tidak ada ketertiban, dan tidak ada ketertiban, kata rumah dinas ketua dan menteri KPU di Lombok Timur, Kota Mataram.

Disebutkan, di dataran tinggi TPS 06, pintu air tidak ditutup atau ditutup. Yang lebih parah lagi terjadi banjir besar hingga menimbulkan korban jiwa.

“Dibandingkan TPS 06 Desa Tanjung Luar, pemandangan jalan di sana tidak indah dan tidak kotor,” ujarnya.

Baca juga: Perjalanan sehari ke pulau-pulau kecil di Lombok tengah

Kalau soal analisis waktu, Administrasi Perpajakan belum memberikan aturan yang jelas, namun perlu diperjelas bahwa 2 aspek utama TPS adalah kepatuhan terhadap persyaratan hanya dapat ditentukan setelah menentukan apakah analisis waktu tersebut sesuai dengan aturan. .

“Di TPS 06 ada 2 pilihan, tapi 2 sama saja,” ujarnya.

Dengan pemikiran tersebut, saya memutuskan untuk menambahkan nilai kelas 2 pada ujian DP4 kelas 1 sehingga nilai kelas 2 menjadi 100 poin, dan menambahkan nilai 100 poin pada ujian di kampus.

“Sejak itu, kami mendengar teriakan minta tolong datang dari sana, dan ketika kami mengatakan kami akan menyelamatkan orang-orang, mereka mengatakan ini bukan yang kami cari, ini bukan yang kami cari,” katanya.

Baca juga: Hasil Analisa Gempa Lombok Tahun 2024

Selain itu, saya juga ingin mengingatkan semua orang untuk tetap waspada selama waktu istirahat normal, karena hal ini dapat mengurangi penyebaran virus.

“Ketika hari itu tiba, saya tidak lagi mempunyai kekuatan untuk memanjat, kecuali saya jatuh langsung dari pohon.”

Konsep Dasar, Data dan Informasi Perjalanan KPU Lombok Timur Suriadi mengatakan TPS muncul untuk mengubah kehidupan masyarakat dan memungkinkan mereka memikul tanggung jawab yang sesuai.

“Kami baru menerima email yang menyatakan TPS kelebihan beban,” ujarnya.

Terkait kebakaran, masyarakat fokus pada kebakarannya sendiri. Situasi baru saat ini frekuensi kebakaran di TPS sudah melebihi 600 kali lipat.

“Jika 100 orang percaya padaku, aku akan melakukannya,” katanya.

Baca juga: Pada tahun 2024, Lombok memiliki 3.315 orang yang terdaftar



Tautan sumber